MENDORONG PERILAKU DAN PERKEMBANGAN MORAL DI
DALAM KELAS
Beberapa individu yang beitikad baik
menyatakan bahwa masyarakat sedang mengalami kemerosotan moral yang derastis
dan mendesak para orang tua dan para pendidik untuk menanamkan nilai-nilai
moral yang baik (kejujuran,integritas,kesetiaan, tanggung jawab,dll) melaui
pelajaran-pelajaran di rumah dan disekolah, serta memalui control yang tegas
terhadap perilaku anak-anak. Kenyataanya tidak ada bukti bahwa generasi anak
muda sekarang berada pada tingkat moral
atau proposial yang rendah dibandingkan generasi terdahulu (turiel,1998,2002).
Selain itu, mengajari siswa mengenai perilaku yang tepat secara moral dan
menerapkan control yang tegas terhadap tindakan mereka dalam rangka menanamkan
serangkaian nilai moral tertentu hanya memiliki dampak sedikit kepada
mereka(Damon,1988; Higgins, 1995; Turiel, 1998); hal yang sma jugaberlaku untuk
kebiasaan membacakan cerita yang mengandung pesan-pesan moral (Narvaez,2002).
Meski demikian, beberapa strategi
dapat membuat perbedaan fitur “ Di Dalam Ruang Kelas” berjudul mendorong
Perkembangan Moral dan Prososial”.
Mendorong Perkembangan Moral dan Prososial
ü Guru
merupakan salah satu yang mengatut kelas ketika pembelajaran dilakukan, maka di
dalam kelas bias diciptkan suasana yang mendorong pada moral yang bail dan
melaktih anak untuk prososial. Diantranya beberapa cara sebagai berikut :
ü Doronglah
altuisme anak dan berikan pujian saat tindakan tersebut terjadi.
ü Berikan
teladan tentang perilaku prosossial. Ketika sorang gru mau melaksnakan kegiatan
social maka boleh jadi guru bias mnegajak siswa untuk ikut bergabung
dalam legiatan tersebut, missal nya mengunjungi panti assuhan atau membantu di
sebuah LSM dll.
ü Jelaskan
kepada siswa alas an-alasan yang menyebabkan beberapa perilaku dianggap tidak
pantas, dengan berfokus pada kerugian atau kerusakan yang timbulkan
perilaku-perilaku tersebut.
ü Memasukan
topic tentang isu dan dilemma moral dalam diskusi-diskusi kelas.
Contoh :
ketika mensiskusikan perang Vietnam, seseorang guru pelajaran sejarah SMP menyebukan bahwa anak muda di AS
meloloskan diri dan wajib militer dengan pidah ke Kanada. Dian meminta para
siswanya menilai apakah perilaku semacam itu tepat dan para siswa harus
menjelaskan alasanya.
ü Bersikap peka
terhadap berbagai perbedaan budaya saat guru mengangani perilaku-perilaku yang
bias diterima secara secara moral.
Contoh :
seorang guru menyaksikan salah satu siswanya secara tidak sengaja menjatuhkan
jaket teman sekelasnya dari centelanya, Sang guru menegur siswa tersebut, namun
sang siswa menyangkal bahwa dia yang telah menjatuhkan jaket tersebut. Sang
guru menyadari bahwa dalam budaya siswa tersebut, berbohong merupakan cara yang
lazim untuk menghidari rasa malu. Dengan kesadaran tersebut, sang guru tidak
buru-bru menghukum sang siswa. Melainkan san guru meminta siswa terseut untuk
mengembalikan jaket yang jatuh itu ke cantelanya. Pada kesempatan berikutnya
guru berbincang-bincang dengan siswa tersebut secara pribadi
mengenainpentingnya bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan nya yang
menjelaskan bahwa dalam kelasnya, memutarbalikan fakta adalah perilaku yang tidak
biasa diterima .
Sumber :
Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, Jeanne Ellia Ormrod,
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar